Jumat, 16 Januari 2015

Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah salah satu penggolongan bakteri berdasarkan kebutuhan bakteri terhadap oksigen. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk kelangsungan hidupnya.

Dalam hal ini, bakteri yang tergolong jenis aerob hidupnya mutlak memerlukan oksigen dalam keadaan bebas. Ada pula yang kebutuhan akan oksigennya bersifat tidak mutlak, yaitu aerob fakultatif. Berikut ini manfaat dari bakteri aerob bagi kehidupan manusia.

1. Pengolah Limbah

Bakteri ini dapat memecah gula menjadi air, karbondioksida (CO2), dan energi. Oleh karena itu, saat ini, bakteri aerob banyak dimanfaatkan untuk pengolahan limbah-limbah cair yang dihasilkan dari pabrik-pabrik. Dalam pengolahan limbah ini, bakteri aerob memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

Bakteri ini memerlukan suhu yang tinggi agar dapat bekerja maksimal. Ia memerlukan temperatur lebih tinggi dari sebelumnya jika ingin sampai pada reaksi yang diinginkan.
Bakteri ini akan efektif bekerja pada kisaran pH 6,5 sampai dengan 8,5. Pada reaktor aerob, hal tesebut dikenal dengan istilah Completely Mixed Activated Sludge (CMAS). Pada proses tersebut, terjadi netralisasi asam dan basa sehingga tidak diperlukan lagi tambahan bahan kimia selama BOD-nya kurang dari 25mg/liter limbah.
Memiliki kebutuhan energi yang tinggi untuk prosesnya dengan tingkat pengolahan 60-90 persen.
Produksi lumpur yang akan dihasilkan untuk pengolahannya tinggi. Begitupun, stabilitas proses terhadap racun dari limbah dan perubahan bebannya dari sedang sampai tinggi.
Bakteri ini memerlukan nutrien yang tinggi untuk beberapa limbah industri.
Tidak ada bau yang dihasilkan dari pengolahan limbahnya.
2. Penyubur Tanah

Selain dalam pengolahan limbah, bakteri aerob berfungsi sebagai penyubur tanah dengan proses nitrifikasi yang dilakukannya di dalam tanah. Bakteri ini bekerja dengan mengikat molekul-molekul

nitrogen untuk dijadikan senyawa pembentuk tubuh mereka. Prosesnya adalah sebagai berikut.

Ada organisme mati di tanah, kemudian sel-sel dari organisme yang ada di tanah itu menimbulkan zat-zat hasil penguraian, seperti CO2 dan NH3 (gas amoniak).
Gas inilah yang digunakan oleh bakteri aerob. Dalam hal ini, bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus untuk membentuk nitrit yang menyuburkan tanah.
Proses inilah yang disebut proses nitrifikasi, yaitu pengoksidasian nitrit menjadi nitrat yang dilakukan oleh nitrobacter.
3. Pembusuk Alami

Bakteri aerob juga berfungsi sebagai zat pembusuk alami yang dapat mendekomposisi sampah-sampah organik menjadi inorganik, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah, menyuburkan tanah, dan menjadi sumber nutrisi tumbuhan.

Sampah organik adalah sampah yang dapat mengalami pelapukan dan bisa terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau atau kompos.

Kompos adalah hasil pelapukan antara bahan-bahan organik, seperti daun-daunan, alang-alang, jerami, sampah, rerumputan, serta bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya bisa dipercepat oleh tangan manusia. Sampah organik itu bisa berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan-tumbuhan.

Bakteri aerob ternyata bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Kebanyakan orang menilai sebuah bakteri itu adalah makhluk yang dapat menimbulkan sebuah penyakit, seperti penyakit TBC. Akan tetapi, bakteri juga bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Selain itu, bakteri juga dapat bermanfaat untuk pembuatan makanan, seperti fermentasi makanan. Banyak makanan hasil bakteri fermentasi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Semoga informasi tentang bakteri aerob bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar